Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2018

Gadis Tanpa Nama||Juwita

Gambar
  Gadis tanpa nama itu berjalan menyusuri sudut-sudut kota,menapaki stapak penuh krikil dan bebatuan dengan kaki telanjang serta sebuah karung berisi barang rongsokan dipundaknya yang polos.Tidak peduli pada si raja siang yang membakar kulit,ia terus berjalan.Tumpukan-tumpukan sampah baginya adalah berlian sebab dari itulah ia mampu menafkahi dirinya serta ayahnya.Ia tersenyum polos sepanjang perjalanan tanpa mengenal malu.   Seketika langkahnya terhenti,ketika ia melihat anak-anak seusianya berseragam lengkap,yang saat itu hendak berangkat ke sekolah.Gadis tanpa nama itu terus melihat dari kejauhan,hingga tak lagi nampak anak-anak berseragam lengkap itu.Sepanjang perjalan pulang,gadis tanpa nama itu terus menundukan kepala sambil terus membayangkan anak-anak berseragam lengkap tadi.   Sesampai dirumah yang terbuat dari anyaman bambu seadanya,gadis tanpa nama itu segera meletakkan barang rongsokannya,kemudian bergegas masuk kedalam rumah.Lalu mendekati ayahnya yang seda...

Dari Balik Tembok Biara||Juwita

Gambar
Dari balik tembok biara ini. Biarkan aku bermazmur bagi-Mu Tuhan. Biarkan madah pujian bagi-Mu berkumandang diseluruh bumi. Memadamkan bara api yang berkoar dalam hati. Dari balik tembok biara ini. Semilir angin membawa harum jubah biara. Menyelinap disudut-sudut jendela Gereja. Mengharumkan rumah-Mu. Dari balik tembok biara ini Rambut nan hitam itu tidak akan dihempas angin. Sebab ia tertata rapi menyelubung dari balik kerudung biara. Tidak seperti daun yang tidak setia pada sang ranting. Aku akan tetap setia kepada Tuhan, kepada jubah, juga kaul. Dari balik tembok biara ini Ada cinta, ada kasih, ada ketenangan. Yang jauh dari kebisingan kota. Puisi-puisi ku takan lelah menyeruhkan. Kisah-kisah indah dari balik tembok biara. Jubah dan kerudung biara. Takan pernah kulepas. Biarkan ini menjadi saksi perjalanan pelayanan cinta kasih.