Dari Balik Tembok Biara||Juwita
Dari balik tembok biara ini.
Biarkan aku bermazmur bagi-Mu Tuhan.
Biarkan madah pujian bagi-Mu berkumandang diseluruh bumi.
Memadamkan bara api yang berkoar dalam hati.
Dari balik tembok biara ini.
Semilir angin membawa harum jubah biara.
Menyelinap disudut-sudut jendela Gereja.
Mengharumkan rumah-Mu.
Dari balik tembok biara ini
Rambut nan hitam itu tidak akan dihempas angin.
Sebab ia tertata rapi menyelubung dari balik kerudung biara.
Tidak seperti daun yang tidak setia pada sang ranting.
Aku akan tetap setia kepada Tuhan, kepada jubah, juga kaul.
Dari balik tembok biara ini
Ada cinta, ada kasih, ada ketenangan.
Yang jauh dari kebisingan kota.
Puisi-puisi ku takan lelah menyeruhkan.
Kisah-kisah indah dari balik tembok biara.
Jubah dan kerudung biara.
Takan pernah kulepas.
Biarkan ini menjadi saksi perjalanan pelayanan cinta kasih.
Biarkan aku bermazmur bagi-Mu Tuhan.
Biarkan madah pujian bagi-Mu berkumandang diseluruh bumi.
Memadamkan bara api yang berkoar dalam hati.
Dari balik tembok biara ini.
Semilir angin membawa harum jubah biara.
Menyelinap disudut-sudut jendela Gereja.
Mengharumkan rumah-Mu.
Dari balik tembok biara ini
Rambut nan hitam itu tidak akan dihempas angin.
Sebab ia tertata rapi menyelubung dari balik kerudung biara.
Tidak seperti daun yang tidak setia pada sang ranting.
Aku akan tetap setia kepada Tuhan, kepada jubah, juga kaul.
Dari balik tembok biara ini
Ada cinta, ada kasih, ada ketenangan.
Yang jauh dari kebisingan kota.
Puisi-puisi ku takan lelah menyeruhkan.
Kisah-kisah indah dari balik tembok biara.
Jubah dan kerudung biara.
Takan pernah kulepas.
Biarkan ini menjadi saksi perjalanan pelayanan cinta kasih.
Komentar
Posting Komentar