Pergi

Aku memilih pergi
Bukan karena cinta yang kutanam telah mati
Melainkan aku menyadari
Bahwa bukan namaku yang terukir dihatimu
Tetapi,ketahuilah namamu selalu terpahat indah
Didalam hatiku
Cinta ini akan tetap subur ditengah hati yang sedang cedera

Ribuan kenangan manis itu kini telah menjadi lalu
Dan terasa pahit bila dikenang
Kini aku berteman dalam sepi
Dihantui kerinduan yang kian menggebu-gebu
Dan terkubur oleh ribuan kenangan yang terus mencambuki hati dan memori

Dirimu dan senja tak ada bedanya
Yang hanya memancarkan keindahan sesaat
Lalu pergi tanpa pamit
Kini aku membenci senja!

Aku cemburu pada malam yang karena sang bulan selalu menemaninya
Barangkali mereka sedang menertawakan aku yang tengah kesepian ini
Hembusan angin malam seolah tengah menari-menari dan bercerita tentangmu
Satu-persatu kenangan itupun bangkit dan menusuk kalbu
Aku berdosa pada malam yang tengah bercumbu mesra
Karena telah membanjirinya oleh air mata kesedihan ini

Aku merindukan sosokmu
Pada gelap di malam sepi
Merindukan senyummu yang menjadi pengiring dalam tiap derap langkahku
Merindukan merdu suaramu
Yang menjadi dongeng pengantar tidurku
Namun sadarku memberitahuku
Bahwa kini dirimu hanyalah lalu dan lamun pada malamku

Duhai kekasihku
Maksutku masa lalu
Jika kepergianku ini membuatmu bahagia
Maka berbahagialah
Aku sadar jemariku tak lagi dapat melindungimu
Tetapi aku telag meminta Tuhan menjagamu
Ketika aku tengah menyeruhkan doa kepada-Nya
Maka aku dapat pergi dengan tenang
Meski kenangan terus mengejar

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tombo Momang

Surat manis untuk Tuhan

Gadis Tanpa Nama||Juwita