Postingan

Gadis Tanpa Nama||Juwita

Gambar
  Gadis tanpa nama itu berjalan menyusuri sudut-sudut kota,menapaki stapak penuh krikil dan bebatuan dengan kaki telanjang serta sebuah karung berisi barang rongsokan dipundaknya yang polos.Tidak peduli pada si raja siang yang membakar kulit,ia terus berjalan.Tumpukan-tumpukan sampah baginya adalah berlian sebab dari itulah ia mampu menafkahi dirinya serta ayahnya.Ia tersenyum polos sepanjang perjalanan tanpa mengenal malu.   Seketika langkahnya terhenti,ketika ia melihat anak-anak seusianya berseragam lengkap,yang saat itu hendak berangkat ke sekolah.Gadis tanpa nama itu terus melihat dari kejauhan,hingga tak lagi nampak anak-anak berseragam lengkap itu.Sepanjang perjalan pulang,gadis tanpa nama itu terus menundukan kepala sambil terus membayangkan anak-anak berseragam lengkap tadi.   Sesampai dirumah yang terbuat dari anyaman bambu seadanya,gadis tanpa nama itu segera meletakkan barang rongsokannya,kemudian bergegas masuk kedalam rumah.Lalu mendekati ayahnya yang seda...

Dari Balik Tembok Biara||Juwita

Gambar
Dari balik tembok biara ini. Biarkan aku bermazmur bagi-Mu Tuhan. Biarkan madah pujian bagi-Mu berkumandang diseluruh bumi. Memadamkan bara api yang berkoar dalam hati. Dari balik tembok biara ini. Semilir angin membawa harum jubah biara. Menyelinap disudut-sudut jendela Gereja. Mengharumkan rumah-Mu. Dari balik tembok biara ini Rambut nan hitam itu tidak akan dihempas angin. Sebab ia tertata rapi menyelubung dari balik kerudung biara. Tidak seperti daun yang tidak setia pada sang ranting. Aku akan tetap setia kepada Tuhan, kepada jubah, juga kaul. Dari balik tembok biara ini Ada cinta, ada kasih, ada ketenangan. Yang jauh dari kebisingan kota. Puisi-puisi ku takan lelah menyeruhkan. Kisah-kisah indah dari balik tembok biara. Jubah dan kerudung biara. Takan pernah kulepas. Biarkan ini menjadi saksi perjalanan pelayanan cinta kasih.

Seperti Hati yang Patah Berjalan ||Bayu Lexa

Gambar
Seperti ucapan semu yang hanya mampu Menciptakan keraguan tanpa pijakan Seperti ayunan pena yang menari-nari Disamping jendela tua Tanpa cahaya lentera Lalu, Rindu yang membabi buta menerobos Ruas-ruas semesta Sambil menyungaikan air mata Lalu bertanya, Dimana aku bermuara? Seperti hati yang patah berjalan Seistilah benih yang ditanam,tak pernah tersiram Sambil memohon langit agar Meneteskan rimis-gerimisnya Lalu, Menunggu dan menua tanpa meninggalkan kesempatan,untuk ku bertanya Masih adakah badai selepas ini? Ibarat angin liar yang menampar dedaunan, Yang masih berselimut ditengah dinginya malam Lalu, Menebarkan gelagat dan pesona kusut Dihadapan semesta kelam Seperti hati yang patah berjalan Jawablah kasih Engkau kemanakan potongan hati ini? Hingga cacat dan melumpuh,aku tak tahu Dengarlah kasih Hati ini seperti patah namun berjalan Hidup ini seperti kehilangan arah Jiwa ini seperti berduka Itu yang kurasa

Pergi

Gambar
Aku memilih pergi Bukan karena cinta yang kutanam telah mati Melainkan aku menyadari Bahwa bukan namaku yang terukir dihatimu Tetapi,ketahuilah namamu selalu terpahat indah Didalam hatiku Cinta ini akan tetap subur ditengah hati yang sedang cedera Ribuan kenangan manis itu kini telah menjadi lalu Dan terasa pahit bila dikenang Kini aku berteman dalam sepi Dihantui kerinduan yang kian menggebu-gebu Dan terkubur oleh ribuan kenangan yang terus mencambuki hati dan memori Dirimu dan senja tak ada bedanya Yang hanya memancarkan keindahan sesaat Lalu pergi tanpa pamit Kini aku membenci senja! Aku cemburu pada malam yang karena sang bulan selalu menemaninya Barangkali mereka sedang menertawakan aku yang tengah kesepian ini Hembusan angin malam seolah tengah menari-menari dan bercerita tentangmu Satu-persatu kenangan itupun bangkit dan menusuk kalbu Aku berdosa pada malam yang tengah bercumbu mesra Karena telah membanjirinya oleh air mata kesedihan ini Aku merindukan ...

Terpaut Jarak

Gambar
Kamu telah memperkenalkanku kepada perjalanan bernama cinta Berkali-kali aku terhipnotis pada senyum yang kau ciptakan  Disudut bibirmu Sorot matamu membuatku tak mampu memejamkan mata Ingin terus menatap  Dal hati aku berkata: "Simpan bayangku pada retina di bola matamu" Suaramu adalah alunan musik terindah Yang selalu ingin kudengar Pada malamku yang sepi Lembaran kertas yang seharusnya ku gunakan  Untuk mencatat rumus kimia dan phytagoras Telah ku ukir namamu dengan kapital-kapital indah Pesan-pesan cinta yang kau kirimkan padaku Menjadi dongeng pengantar tidurku Sehari kau tak mengirim pesan padaku Aku bagaikan mawar yang tak didatangi hujan setahun Beritahu pada jemarimu Jangan lelah mengetikkan pesan-pesan cinta untukku Meski tuk sekedar menyapa: "Selamat pagi" Sebab rindu tak selalu harus bertemu Jangan lelah mengirim kabar padaku Hendaklah seperti embun dipagi buta yang selalu menyapa dedaunan Seperti mat...

Puisi Untuk Manggarai

Gambar
Manggarai namanya Indahnya songke akan menghangatkan mu dari malam yang dingin Disana kau akan menemukan cinta Yang memanjakanmu dengan parasnya yang cantik Menciptakan senyum disudut bibirmu Akan indahnya Komodo Meneduhkan jiwamu Oleh kicauan gagak Flores di hutan Mbeliling Membuatmu menari-nari riang akan eloknya pulau-pulau disana Manggarai namanya Disana ada wae rebo Yang membuatmu seperti berada diatas awan Membuatmu terhipnotis akan Cantiknya lodok atau sawah berbentuk laba-laba Manggarai namanya Ia akan membuatmu berdecak kagum Tentang gagah dan perkasanya pria Manggarai Ketika memainkan tarian caci Datang dan lihatlah Sebuah surga di negeri timur Disana kau akan diperkenalkan Tentang betapa indahnya karya-karya Sang Pencipta Sejuknya Ranamese akan menyapa harimu Pekatnya aroma kopi Manggarai Akan menyapamu berbincang tentang rasa Bahwa pahit perlu dinikmati Datang dan lihatlah Manggarai Disana kau akan menyadari Bahwa cinta yang sesungguhnya ...

Sekuntum Rindu

Gambar
Sekuntum Rindu (Faleria Angelina Juwita) Aku pernah mengenalmu Caramu memikatku Tak perlu waktu semenit,akupun terpikat Entah jurus apa yang kau pakai Aku tak tahu? Janji-janji manismu membuatku luluh seketika Lambat laun semuanya berubah Kini kita hanyalah dua orang asing Yang sedang amnesia Aku begitu terpuruk Ketika kau pergi meninggalkanku seorang diri Tanpa sepata kata terucap Aku hanya bisa terdiam melihat kepetgianmu Bodohnya aku tak sanggup menahanmu Akankah kau kembali mempertanggung jawabkan Janji yang pernah kau ucap? Aku mencintaimu,dengan sekuntum rindu Yang merasuk dada Meski ku tahu bukan lagi namaku yang kau ukir di hatimu Sorot matamu terekam jelas pada memoriku Meski tak lagi bayangku yang jatuh pada retinamu Senyum disudut bibirmu kini hanya lamunan Pada malamku Aku disini dengan segala harap Berharap engkau kembali Bertanggung jawab atas hati Yang telah kau patahkan Kalo sajah aku tak mengenalmu Mungkin aku takan patah hati seheba...